Sejarah Taman Nasional Kepulauan Togean
Sejarah Taman Nasional Kepulauan Togean
Taman Nasional Kepulauan Togean resmi ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 418/Menhut-II/2004 dengan luas kawasan mencapai 362.605 hektar yang mencakup wilayah laut dan darat di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah. Sebelum penetapan tersebut, kawasan Togean sudah lama dikenal sebagai salah satu ekosistem laut terbaik di Teluk Tomini karena memiliki terumbu karang, padang lamun, dan hutan mangrove yang sangat beragam. Dorongan dari berbagai pihak termasuk lembaga penelitian, masyarakat lokal, dan organisasi konservasi menjadi dasar penetapan taman nasional ini sebagai kawasan pelestarian alam. Sejak saat itu, Togean berkembang menjadi pusat konservasi laut, pendidikan lingkungan, dan contoh pengelolaan berkelanjutan di wilayah Indonesia Timur.
Kondisi Geografis dan Luas Kawasan
Taman Nasional Kepulauan Togean terletak di jantung Teluk Tomini, Provinsi Sulawesi Tengah, dan secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Tojo Una-Una. Kawasan ini mencakup 66 pulau besar dan kecil, di antaranya Pulau Batudaka, Una-Una, dan Togean yang menjadi pusat aktivitas masyarakat serta konservasi. Dengan total luas mencapai 362.605 hektar, area ini terdiri dari 292.000 hektar wilayah perairan laut dan 70.605 hektar wilayah daratan. Letak geografisnya yang berada di garis khatulistiwa menjadikan Togean kaya akan keanekaragaman hayati, baik laut maupun darat. Terumbu karang, padang lamun, mangrove, serta hutan tropis menciptakan ekosistem yang saling terhubung, menjadikan kawasan ini salah satu laboratorium alam paling penting di Indonesia bagian timur.

