Selaamat Datang di Taman Nasional Kepulauan Togean

Taman Nasional Kepulauan Togean merupakan surga tersembunyi di jantung Teluk Tomini, Sulawesi Tengah yang menyimpan kekayaan biodiversitas laut dan darat yang menakjubkan. Diresmikan pada tahun 2004 melalui SK Menteri Kehutanan No.418/Menhut-II/2004, kawasan seluas 362.605 hektare ini menjadi rumah bagi 596 spesies ikan karang, 315 jenis terumbu karang, dan berbagai satwa endemik seperti monyet Togean dan tarsius Togean. Pada Juni 2019, UNESCO menetapkan kepulauan ini sebagai Cagar Biosfer ke-16 di Indonesia, mengukuhkan posisinya sebagai kawasan konservasi yang memiliki nilai penting secara global.

Konservasi Taman Nasional Kepulauan Togean Mencakup

Ekosistem Terumbu Karang

Ekosistem Terumbu Karang

Perlindungan terhadap empat tipe terumbu karang: fringing reef, barrier reef, patch reef, dan atoll yang menjadi habitat berbagai biota laut.

Kawasan Hutan Tropis

Kawasan Hutan Tropis

Konservasi kawasan hutan hujan tropis yang menjadi rumah bagi satwa endemik Sulawesi termasuk tarsius dan monyet Togean.

Ekosistem Mangrove

Ekosistem Mangrove

Pelestarian hutan bakau yang berperan penting dalam menjaga stabilitas pesisir dan mencegah abrasi pantai.

Danau Jellyfish

Perlindungan habitat khusus untuk ubur-ubur tak bersengat yang menjadi fenomena alam unik di Danau Mariona.

Jenis Program Konservasi Taman Nasional Kepulauan Togean

Transplantasi Terumbu Karang

Transplantasi Terumbu Karang

Program pemulihan ekosistem laut dengan menanam bibit karang pada area yang mengalami kerusakan akibat penangkapan ikan ilegal.

Model Desa Konservasi (MDK)

Pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan konservasi yang memperhatikan aspek konservasi, sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat setempat.

ASEAN ENMAPS

Kerjasama regional untuk memperkuat tata kelola Kawasan Konservasi Laut melalui pendekatan ekosistem terintegrasi di wilayah ASEAN.

Tantangan Dalam Konservasi Taman Nasional Kepulauan Togean

Tantangan Dalam Konservasi Taman Nasional Kepulauan Togean

Pelestarian Taman Nasional Kepulauan Togean menghadapi beberapa tantangan serius, antara lain praktik penangkapan ikan ilegal menggunakan bom dan racun yang merusak terumbu karang, perambahan hutan untuk perkebunan dan pemukiman, serta pengelolaan sampah yang belum optimal. Berdasarkan catatan Balai Taman Nasional, sekitar 60% terumbu karang di kawasan ini mengalami kerusakan dengan 40% di antaranya rusak berat. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat dan koordinasi antar pemangku kepentingan menjadi hambatan dalam upaya konservasi yang berkelanjutan.

Data Taman Nasional Kepulauan Togean

Total Luas Kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean

Taman Nasional Kepulauan Togean memiliki total luas kawasan sekitar 362.605 hektare berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.418/Menhut-II/2004. Kawasan ini terbagi menjadi wilayah daratan seluas 25.832 hektare (7,12%) dan perairan laut seluas 336.773 hektare (92,88%). Dalam perkembangannya, berdasarkan analisis SHP dari SK 869/Menhut-II/2014, luas TNKT tercatat mengalami sedikit perubahan menjadi sekitar 365.241,08 hektare, yang terdiri dari kawasan daratan ±25.121,72 hektare dan perairan laut ±340.119,36 hektare.

Tabel Persentase Kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean

Jenis Kawasan Luas (Hektare) Persentase (%)
Perairan Laut
336.773
92,88
Hutan Lindung
10.659
2,94
Hutan Produksi Tetap
11.759
3,24
Hutan Produksi Terbatas
193
0,05
Hutan Produksi Konversi
3.221
0,89

Total

362.605

100,00

Berita Kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean