Data Taman Nasional Kepulauan Togean

Data Spesies Ikan dan Biota Laut

Data Spesies Ikan dan Biota Laut

Kawasan perairan Taman Nasional Kepulauan Togean menyimpan keanekaragaman biota laut yang luar biasa tinggi. Hasil penelitian Marine Rapid Assessment Program mengidentifikasi keberadaan 596 jenis ikan karang yang terbagi dalam 62 familia berbeda, menjadikannya salah satu habitat ikan terumbu karang terkaya di Indonesia. Keistimewaan kawasan ini semakin terlihat dengan ditemukannya dua spesies ikan endemik yang tidak dijumpai di tempat lain, yaitu Paracheilinus togeanensis dan Ecsenius sp. Selain ikan, perairan ini juga dihuni oleh 262 jenis karang keras yang tergolong dalam 19 familia, termasuk spesies endemik Acropora togeanensis. Populasi moluska di kawasan ini tidak kalah impresif dengan 555 spesies yang terdokumentasi, mencakup Gastropoda, Bivalvia, Cephalopoda, Scaphopoda, dan Chiton, menjadikan Togean sebagai laboratorium alam bagi biodiversitas laut Indonesia.

Populasi Fauna Endemik dan Langka

Populasi Fauna Endemik dan Langka

Kepulauan Togean menjadi rumah bagi berbagai satwa endemik Sulawesi yang bernilai konservasi tinggi. Di daratan pulau-pulau ini hidup tiga spesies fauna endemik Togean yang tidak ditemukan di tempat lain, yaitu monyet togean (Macaca togeanus), biawak togean (Varanus salvator togeanus), dan babi rusa togean (Babyrousa babirussa togeanensis). Kawasan ini juga menjadi habitat penting bagi satwa langka seperti tangkasi atau tarsius (Tarsius sp), kuskus Sulawesi (Ailurops ursinus), rusa (Cervus timorensis), dan ketam kenari (Birgus latro). Di ekosistem pesisir dan laut, tercatat keberadaan penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata) yang berstatus terancam punah, serta mamalia laut dugong yang sangat dilindungi. Kekayaan avifauna di kepulauan ini mencapai 90 jenis burung, termasuk spesies yang dilindungi seperti julang sulawesi (Rhyticeros cassidix) dan elang bondol (Haliastur indus), memperkuat posisi Togean sebagai kawasan konservasi prioritas di Indonesia.

Data Konservasi Taman Nasional Kepulauan Togean Berdasarkan Luas

Kategori Kawasan SK 418/Menhut-II/2004 SK 869/Menhut-II/2014 Perubahan Luas
Total Kawasan
362.605 ha
365.241 ha
+2.636 ha
Kawasan Daratan
25.832 ha
25.122 ha
-710 ha
Kawasan Perairan Laut
336.773 ha
340.119 ha
+3.346 ha
Hutan Lindung
10.659 ha
Hutan Produksi Terbatas
193 ha
Hutan Produksi Tetap
11.759 ha
Hutan Produksi Konversi
3.221 ha
Persentase Kawasan Daratan
7,12%
6,88%
-0,24%
Persentase Kawasan Perairan
92,88%
93,12%
+0,24%

Fungsi Konservasi Tambahan Taman Nasional Kepulauan Togean

Taman Nasional Kepulauan Togean memiliki peran strategis sebagai kawasan konservasi yang memberikan manfaat ekologis, ekonomis, dan sosial bagi masyarakat lokal maupun global. Berikut adalah lima fungsi konservasi tambahan yang menjadikan TNKT sebagai aset penting dalam pelestarian lingkungan:

Strategi Pengelolaan Jangka Panjang

Strategi Pengelolaan Jangka Panjang

Pengelolaan Taman Nasional Kepulauan Togean menerapkan pendekatan terpadu berbasis kolaborasi multi-pihak untuk menjamin kelestarian ekosistem sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Strategi utama yang dijalankan meliputi pemantapan sistem zonasi kawasan dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal melalui program Model Desa Konservasi, penguatan perlindungan dan pengawasan terhadap praktik penangkapan ikan ilegal dengan sistem patroli terpadu, rehabilitasi ekosistem terumbu karang yang mengalami kerusakan melalui transplantasi karang dan penanaman mangrove, serta pengembangan ekowisata bahari berkelanjutan yang memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat pesisir. Sejalan dengan Rencana Pengelolaan periode 2017-2026, Balai Taman Nasional Kepulauan Togean berkomitmen mengoptimalkan kemitraan konservasi dengan nelayan tradisional, memperkuat regulasi perikanan berbasis masyarakat seperti program perikanan gurita berkelanjutan, dan meningkatkan kapasitas masyarakat melalui penyuluhan konservasi yang berkelanjutan, sehingga tercapai keseimbangan antara pelestarian keanekaragaman hayati dengan pembangunan sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan untuk generasi masa depan.